Monday, May 22, 2017

Alisa Kwitney: Benarkah Dia Begitu Atau Tidak? (Does She or Doesn't She?)

 

Judul: Benarkah Dia Begitu Atau Tidak? (Does She or Doesn't She?)

Genre: Chick Literature
Pengarang: Alisa Kwitney
Penerbit Hak Cipta: Harper Collins Publisher, USA
Penerbit Terjemahan: Karisma Publishing Group, Batam
Penerjemah: Amelia Listiani
Penyunting: Daru Susilowati
Tahun Penerbitan Hak Cipta: 2004
Tahun Penerbitan Terjemahan:(tidak tercantum)
Halaman:428
Ukuran Buku: 11 x 18 cm
ISBN: (tidak tercantum)

Rating: 2,5 (meski cukup menghibur tapi kecewa bacanya)

"Saat menikah, hubungan kalian seperti Inggris dan Amerika--dua negara yang dipisahkan oleh satu bahasa, karena satu kata yang memiliki makna di sisi ini mungkin memiliki makna yang berbeda total di sisi sana"

Sinopsis:


Gairah. Jenis gairah melucuti-pakaian-segera, menjerit-sekeras-kerasnya, bercengkrama-di-sofa yang mengubah kehidupan.

Itulah yang diinginkan Delilah. Itulah yang didambakannya.Itulah yang dikhayalkannya kapan pun suaminya yang tak tertarik padanya tidak ada di dekatnya. Oke, jadi hal itu sesekali membuatnya terlambat menjemput anak dari sekolah dan mengalihkan perhatiannya dari fakta bahwa tidak ada makanan di kulkas, namun kehidupan fantasi yang terperinci adalah persyaratan mendasar bagi calon penulis opera sabun.

Namun demikian, belakangan ini hal paling aneh terjadi di dalam kehidupan nyata Delilah. Pertama-tama, ia menemukan beberapa kerangka pipa berderak-derak di lemari dinding suaminya. Kemudian, ia mengetahui bahwa si tukang leding seksi kurang ajar yang memperbaiki pipa-pipa ledingnya dan membintangi lamunannya sesungguhnya adalah agen FBI yang menyamar. Dan sekarang semua petunjuk sepertinya mengarah kepada kesimpulan bahwa dialah satu-satunya orang di New York City yang tidak melakukan perselingkuhan penuh berahi. Ia berniat melakukan sesuatu tentang hal itu. Atau benarkah begitu?

Karena tidak ada apap pun yang lebih berbahaya daripada bertindak berdasarkan gairah tersembunyi Anda.

 

Reviu:


Alisa Kwitney, Benarkah Dia Begitu Atau Tidak? (Does She or Doesn't She?). Ide ceritanya sih bagus, tetapi saya merasa ada yang kurang dalam penyampaiannya. Semacam 'not my style' gitu. Intinya saya paham dan mengerti jalan ceritanya namun saya tidak bisa menangkap detailnya. Padahal untuk chicklit atau cerita jenis roman, detail akan sangat berguna untuk dapat chemistrynya. Pada awalnya saya mengira ini hanya karena perbedaan pemahaman bahasa yang disampaikan oleh penterjemah, namun pada akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa memang ada yang kurang di sini. Bagaimana hubungan yang digambarkan antara Delilah dengan Ford. Bahkan saya lebih tertarik dengan fantasi-fantasi Delilah, lebih nyata dari kehidupan nyatanya hehe..

Entah untuk judul lainnya, apakah Kwitney mampu menampilkan 'greget' dalam gaya bertutur atau tidak. Namun buku ini tidak mampu membuat saya terpaku dalam satu kali membaca. Meskipun ada banyak reviu menarik tentang Kwitney yang dicantumkan dalam novel ini.


 

Tentang Penulis:


Alisa Kwitney adalah penulis novel The Dominant Blonde dan till the Fat Lady Sings yang disambut gembira dengan kritis. Sebagai eks editor buku komik terbitan DC Comics Vertigo, ia memiliki gelar MFA dari fakultas menulis Universitas Columbia. Ia tinggal dengan suami dan dua anaknya di New York City. 

Bibliography:


Sandman,1989
The Dreaming, 1997
The Dominant Blonde, 2002
Does She or Doesn't She, 2003
The Sandman: King of Dream, 2003
On the Couch, 2004
Sex as a Second Language, 2006
Flirting in Cars, 2007
Token, 2008
Moonburn, 2009
The Better to Hold You, 2009
A Flight of Angels, 2011

Tuesday, May 2, 2017

Matthew Reilly: Seven Deadly Wonders

 

Judul: Seven Deadly Wonders

Genre: Fiksi Petualangan
Pengarang: Matthew Reilly
Penerbit Hak Cipta: Pocket Books, Simon & Schuster, Inc
Penerbit Terjemahan: -
Penerjemah: -
Penyunting: -
Tahun Penerbitan Hak Cipta: 2006
Tahun Penerbitan Terjemahan: -
Halaman:547
Ukuran Buku: 11 x 17 cm
ISBN:978-1-4165-0506-8

Rating: 4 (wajib dikoleksi!)

"It sounded like the end of humanity. The sound was deafening"

Sinopsis:


A legend of the ancient world decrees thet every 4500 years, a terrible solar event will wreak worldwide destruction... but whoever sets the Golden Capstone atop the Great Pyramid at Giza will avert disaster and gain the ultimate prize: a millenium of world dominance.
Now the Sun is turning once again and nation to retrieve the missing Capstone... but a group of small nations, led by super-soldier Jack west Jr., bands together to prevent any one country from attaining this frightening power. Thus the greates treasure hunt of all time begins -- an adrenaline - fueled race on a global battlefield.
From the Colossus of Rhodes to the Hanging Gardens of Babylon to the Great Egyptian Pyramid itself, unlock the thrills of Seven Deadly Wonders

 

Reviu:


Heran.. Sekian lama di rak buku, baru tahu kalau saya punya buku semenarik ini hehe

Meski bukan penggemar berat teori konspirasi, namun saya menyukai bumbu-bumbu konspirasi dalam berbagai sejarah dunia. Itu yang membuat imajinasi berkelana kemana-mana. Dalam Seven Deadly Wonders, Matthew Reilly meramu antara imajinasi dan fakta sejarah dengan sangat meyakinkan. Untuk itu saya tidak menyebutnya sebagai teori konspirasi melainkan resep cocok untuk cerita yang mendebarkan dari awal hingga akhir.

Ya, mendebarkan, terus menerus. Tidak salah jika Library Journal menyebut karya ini "A nonstop rollercoaster ride". Temponya cepet banget. Ala-ala allegro (tanda tempo cepat) atau bahkan vivase (cepat dan girang). Tak salah jika Reilly mampu menyuguhkan petualangan Indiana Jones ke dalam versi tulisan, namun kali ini bintangnya adalah Jack West Jr yang misterius.

Kembali ke urusan teori konspirasi, poin yang diangkat tidak jauh-jauh dari persaingan antara Gereja Katolik dengan Kelompok Freemason sebagaimana telah banyak diulas di novel-novel bertema teori konspirasi lainnya. Namun yang menarik Reilly melihat dari sudut pandang lain: tujuh keajaiban kuno dunia. Bagaimana Amerika Serikat yang seringkali dianggap sebagai markas Kelompok Freemason telah membangun replika tujuh keajaiban kuno dunia di bangunan-bangunan ikoniknya. Patung Liberty, yang dibangun oleh pemimpin Freemason Prancis, Frederic-Auguste Bartholdi, adalah replika dari Patung Colossus of Rhodes. The Woolworth Building di New York sangat mirip dengan bangunan Lighthouse of Alexandria. Fort Knox dibangun dengan dasar desain Mausoleum at Halicarnassus. The Statue of Zeus, figur raksasa yang duduk di singgahsana dirupakan kembali dalam The Lincoln Memorial.The Templa of The Artemis: The Supreme Court Building. The Hanging Gardens of Babylon tidak bisa direplika dengan persis karena kurangnya referensi fisik yang tertinggal dari megastruktur itu. Namun di jantung pemerintahan Amerika sendiri, The White House, dibangun taman bertingkat yang sangat indah: The Rose Garden.

Dan yang membuatnya terasa sempurna adalah: MAP!! Peta!! How I love adventure completed with map! Meski ada bagian-bagian yang terasa lebay khas hollywood, but this book is heaven for architecture, conspiracy, and adventure lover. 

And I wonder wether the one who put the golden Capstone in it's place on 2006 was Mr. Hu Jintao :-D


 

Tentang Penulis:


Mattew Reilly adalah pengarang novel petualangan semacam Ice Station, Temple, Contest, Area 7, Scarecrow, dan Hover Car Racer yang diadopsi oleh Walt Disney Pictures. Tinggal di Sidney, Reilly adalah pengarang nomor 1 di Australia. Dia dinobatkan oleh The Daily Telegraph sebagai "our Michael Crichton". 

Bibliography:


Contest, 1996
Ice Station, 1998
Temple, 1999
Area 7, 2001
Scarecrow, 2003 
Hover Car Racer, 2004
Seven Ancient Wonders, 2005
Hell Island, 2005 
Crash Course, 2005
Full Throttle, 2006
The Six Sacred Stones, 2007 
Photo Finish, 2007
The Five Greatest Warriors, 2009
Scarecrow and The Army of Thieves, 2011
Scarecrow Returns, 2012
The Tournament, 2013 
Roger Ascham and The King's Lost Girl, 2013
The Great Zoo of China, 2014
Troll Mountain, 2014
The For Legendary Kingdom, 2016 
Jack West Jr and the Hero's Helmet, 2016