Monday, October 17, 2016

Robert Galbraith: The Silkworm (Ulat Sutra)

 

Judul: The Silkworm (Ulat Sutra)

Genre: Detektif
Pengarang: Robert Galbraith
Penerbit Hak Cipta: Sphere
Penerbit Terjemahan: PT Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Siska Yuanita
Penyunting: -
Tahun Penerbitan Hak Cipta:2014
Tahun Penerbitan Terjemahan:2014
Halaman:536
Ukuran Buku: 15 x 23 cm
ISBN: 978-602-03-0981-1

Rating: 4 (wajib dikoleksi!)

"Berapa lama kita mesti berkelahi? Aku tidak bisa terus di sini, aku tidak ingin terus berada di sini! Aku punya urusan lain"

Sinopsis:


Seorang novelis bernama Owen Quine menghilang. Sang istri mengira suaminya hanya pergi tanpa pamit selama beberapa hari--seperti yang sering dia lakukan sebelumnya-- lalu meminta Cormoran Strike untuk menemukan dan membawanya pulang. 

Nemun, ketika Strike memulai penyelidikan, dia mendapati bahwa perihal menghilangnya Quine tidak sesederhana yang disangka istrinya. Novelis itu baru saja menyelesaikan naskah yang menghujat orang banyak--yang berarti ada banyak orang yang ingin Quine dilenyapkan.

Kemudian mayat Quine ditemukan dalam kondisi ganjil dengan bukti-bukti telah dibunuh secara brutal. Kali ini Strike berhadapan dengan pembunuh keji, yang mendedikasikan waktu dan pikiran untuk merancang pembunuhan yang biadab tak terkira.
 

Reviu:


Oke, ini buku kedua Robert Galbraith, namun saya reviu paling akhir setelah The Cuckoo's Calling (Dekut Burung Kukut) dan Career of Evil (Titian Kejahatan).

Berbeda dengan seri pertama dan ketiga, saya merasa menjelajah labirin pikiran orang gila saat membacanya. Gila dalam artian jalan pikiran yang berubah-ubah dan membingungkan. Namun anehnya saya tetap menikmati jalinan cerita karena faktor Cormoran dan Robin. Kekuatan Galbraith dalam membangun karakter membuat saya jauh dari rasa bosan dan jenuh meski dihadapkan pada jalan cerita yang membingungkan dan enigmatik. Serasa berada di dunia sastra yang kelam dan misterius.

Meski harus berpikir, saya memberi nilai 4 untuk The Silkworm, artinya wajib dikoleksi, karena.. hei.. Ini Robert Galbraith, pseuodoname J.K. Rowling, salah satu novelis berkarakter yang dipunyai dunia saat ini. Rugi jika tidak mengoleksi karya-karyanya. Lagipula seri ini punya daya tarik prolog chapter sendiri-sendiri. Seri pertama banyak mencantumkan kutipan filsafat latin, seri kedua mengumbar potongan karya sastra legendaris, dan seri ketiga mengupas habis karya-karya grup band nyentrik, Blue Oyster Cult.



Tentang Penulis:


Robert Galbraith adalah pseudoname dari Joanne Kathleen Rowling, pengarang serial fenomenal Harry Potter dan The Casual Vacancy. Lahir di Glouchester, Inggris pada 31 Juli 1965. Sebagai Galbraith, Rowling telah menghasilkan tiga karya serial detektif dengan tokoh utama Cormoran Strike dan Robin Elacott. 

Bibliography:


Harry Potter and The Philosopher's Stone, 1997 (JR)
Harry Potter and The Chamber of Secret, 1998 (JR)
Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, 1999 (JR) 
Harry Potter and The Goblet of Fire, 2000 (JR) 
Fantastic Beasts and Where To Find Them, 2001 (JR)
Quidditch Through The Ages, 2002 (JR)
Harry Potter and The Order of Phoenix, 2003 (JR)
Harry Potter and The Half Blood Prince, 2005 (JR) 
Harry Potter and The Deathly Hallows, 2007 (JR)
The Tales Of Beedle The Bard, 2007 (JR)
The Casual Vacancy, 2012 (JR)
The Cuckoo's Calling, 2013 (RG) 
The Silkworm, 2014 (RG)
Career Of Evil, 2015 (RG)



Dapatkan penawaran menarik untuk The Silkworm di sini

Tuesday, October 11, 2016

Catherine Anderson: Phantom Waltz (Dansa Impian)

 

Judul: Phantom Waltz (Dansa Impian)

Genre: Fiksi Romantis
Pengarang: Catherine Anderson
Penerbit Hak Cipta: Onyx, New York
Penerbit Terjemahan: Dastan Books, Jakarta
Penerjemah: Yolanda Oktavia
Penyunting: Johannes Widjaja
Tahun Penerbitan Hak Cipta: 2001
Tahun Penerbitan Terjemahan: 2013
Halaman: 488
Ukuran Buku: 11 x 18 cm
ISBN: 978-602-247-111-0

Rating: 2 (kecewa bacanya)

"Ini tidak masuk akal. Di benaknya, ia bisa membuat daftar selusin alasan tentang mengapa hubungan di antara mereka tidak akan berhasil. Tapi meskipun demikian, ia merasakan tarikannya dan dengan cepat kehilangan tekad untuk melawan"

 "Kau tahu begitu saja. Cinta bukanlah sesuatu yang bisa kau jelaskan kepada orang lain... atau bahkan kepada dirimu sendiri. Kau tahu begitu saja"

Sinopsis:

 

Peristiwa nahas delapan tahun yang lalu membuat Bethany Coulter terikat kepada kursi roda. Sejak saat itu, ia sudah merasakan pengkhianatan dan hati yang hancur, yang membuatnya bersumpah untuk tidak membuka hatinya bagi pria lagi. Ia juga sudah pasrah kalau ia tidak akan menikmati hubungan intim yang selayaknya... atau melahirkan anak-anaknya sendiri.

Ryan Kendrick, seorang peternak yang kaya sekaligus playboy, jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Bethany. Kecantikan yang berpadu dengan keberanian dan kenaifan membuat Bethany berbeda dari wanita lain di mata Ryan. Apalagi Bethany juga menyukai kuda. Semua itu membuat Ryan memutuskan untuk menjadikan Bethany miliknya terlepas dari kekurangan wanita itu. Sementara itu, Bethany yang pada awalnya mencurigai dan berusaha menjauh dari Ryan mulai memercayai kalau ada sesuatu dalam diri Ryan yang mungkin bisa membuatnya meyakini cinta yang abadi.

Apakah Ryan berhasil menjadikan Bethany miliknya? Bagaimanakah cara Ryan mengenbalikan kepercayaan Bethany terhadap pria sekaligus mendapatkan hati wanita itu? Dan apakah mereka akhirnya akan bersatu meskipun Bethany berbeda dari wanita-wanita lainnya?

 

Reviu:

 

Masih tentang kehidupan koboi. Koboi senantiasa diasosiasikan dengan kehidupan maskulin, itu yang tidak pernah gagal menarik perhatian saya. Tetapi dalam novel ini, Catherine Anderson gagal memikat saya untuk menikmati keseluruhan cerita. 

Phantom Waltz mempunyai jalinan cerita klise yang terasa kurang berkarakter. Alur yang cepat dan mudah ditebak, klimaks yang tidak jelas, serta membuat saya bosan setengah mati pada paruh akhir cerita. Jika biasanya tiak sabar membuka halaman karena penasaran, kali ini cepat-cepat membuka halaman karena ada banyak kalimat yang saya lewati. Boring.

Ada banyak repetisi ungkapan, ada banyak ketidakkonsistenan latar. Ini yang membuat saya tidak larut dalam cerita, tidak bisa membayangkan indahnya Crystal Falls, Oregon dengan tepat di depan mata saya. Sangat jauh berbeda dengan saat saya membaca Comanche Heart, karya Anderson lain yang terus terbayang dalam ingatan. Meskipun hasil terjemahan mempunyai andil yang besar, namun saya sudah terlanjur menyatakan: Anderson kehilangan sentuhan magisnya dalam Phantom Waltz.


Tentang Penulis:


Catherine Anderson adalah pengarang fiksi romantis-sejarah kontemporer berkebangsaan Amerika. Dia lahir di Oregon pada 22 Desember 1948. Menerima penghargaan Romantic Times untuk novelnya yang berjudul Cherish. Selain itu, ia pernah dianugerahi Career Achievement Awards. Catherine juga sembilan kali menjadi nomine Romantic Times Reviewers Choice Awards. Novelnya, Sun Kissed dan Morning Light, masuk lima besar New York Times Bestseller. Saat masih kecil, ia sering mendengar ibunya mengetik cerita di mesin tik yang sudah tua dan membacanya dengan keras ketika sudah selesai. Dengan inspirasi ini, Catherine mulai menulis ceritanya sendiri saat masih anak-anak. Ia kuliah di jurusan akuntansi, namun drop out karena ingin mengejar karier menulisnya. Sekarang, ia tinggal di Oregon bersama suami dan kedua putranya.

Bibliography:


Novels


  • Coming up Roses, 1993
  • Cheyenne Amber, 1994
  • Annie's Song, 1996
  • Simply Love, 1997
  • Cherish, 1998

Harlequin Intrigue


  • Reasonable Doubt, 1988
  • Without a Trace, 1989
  • Switchback, 1990
  • Cry of the Wild, 1992

Contemporary Romance


  • Forever After, 1998
  • Seventh Heaven, 2000
  • Always in My Heart, 2002
  • Only By Your Touch, 2003

The Comanche Series


  1. Comanche Moon, 1991
  2. Comanche Heart, 1991
  3. Indigo Blue, 1992
  4. Comanche Magic, 1994

Keegan-Paxton Family Series


  1. Keegan's Lady, 1996
  2. "Beautiful Gifts" in The True Love Wedding Dress, 2005
  3. Summer Breeze, 2006
  4. Early Dawn, 2010
  5. Lucky Penny, 2012

Kendrick/Coulter/Harrigan Series


  1. Baby Love, 1999
  2. Phantom Waltz, 2001
  3. Sweet Nothings, 2002
  4. Blue Skies,, 2004
  5. Bright Eyes, 2004
  6. My Sunshine, 2005
  7. Sun Kissed, 2007
  8. Morning Light, 2008
  9. Star Bright, 2009
  10. Here to Stay, 2011
  11. Perfect Timing, 2013

Mystic Creek Series


  1. Silver Thaw, 2015
  1. New Leaf, 2016
  2. Mulberry Moon, 2017

Valance Family Series


  1. Walking on Air, 2014
Dapatkan penawaran menarik untuk Phantom Waltz di sini

Tuesday, October 4, 2016

Robert Galbraith: The Cuckoo's Calling (Dekut Burung Kukut)


Judul: The Cuckoo's Calling

Genre: Detektif
Pengarang: Robert Galbraith
Penerbit Hak Cipta: Sphere
Penerbit Terjemahan: PT Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Siska Yuanita
Penyunting: -
Tahun Penerbitan Hak Cipta:2013
Tahun Penerbitan Terjemahan:2014
Halaman:550
Ukuran Buku: 15 x 23 cm
ISBN: 978-602-03-0062-7

Rating: 4 (wajib dikoleksi!)

"Felix qui potuitrerum cognoscere causas, berbahagialah orang yang memahami sebab musabab segala sesuatu"

Sinopsis:


Ketikaseorang supermodel jatuh dari ketinggianbalkon di London yang bersalju, polisi menetapkan bahwa ini kasus bunuh diri. Namun, kakak korban meragukan keputusan itu, dan menghubungi sang detektif partikelir, Cormoran Strike, untuk menyelidikinya.
Strike seorang veteran perang yang memiliki luka fisik dan luka batin. Hidupnya sedang kisruh. Kasus ini memberinya kelonggaran dalam hal keuangan, tapi menuntut imbalan pribadi yang mahal: semakin jauh dia terbenam dalam kasus ini, semakin kelam kenyataan yang ditemuinya--dan semakin besar bahaya yang mengancam nyawanya.

Reviu:


Perkenalkan Robert Galbraith, pengarang kisah detektif yang langsung mandapat tempat di hati banyak pembaca karena nama besar J.K. Rowling. Setelah buku ketiga yang telah saya reviu sebelumnya, Career of Evil (Titian Kejahatan), sekarang giliran buku pertama dari kisah Cormoran Strike dan Robin Elacott:  The Cuckoo's Calling (Dekut Burung Kukut). 

Pertemuan awal Strike dan Elacott menggambarkan hubungan formal antara bos dan karyawan tanpa ada sentuhan pertemanan. Saya menemukan sedikit kebingungan pada jalinan cerita (misalnya hubungan antara Strike dengan Charlotte, kekasih putus sambungnya), selain itu saya harus beradaptasi dengan alur yang lambat. Meski demikian ada keasyikan tersendiri merunut jalan cerita yang ditampilkan, apalagi di buku-buku selanjutnya, saat saya sudah mengenal gaya bercerita Galbraith. 

Yang asyik lagi, Galbraith piawai menjabarkan detail latar London lengkap dengan gegap gempita dan busuknya metropolitan. Selain itu apalah artinya segala kisah tanpa ada sedikit bumbu roman?


Tentang Penulis:


Robert Galbraith adalah pseudoname dari Joanne Kathleen Rowling, pengarang serial fenomenal Harry Potter dan The Casual Vacancy. Lahir di Glouchester, Inggris pada 31 Juli 1965. Sebagai Galbraith, Rowling telah menghasilkan tiga karya serial detektif dengan tokoh utama Cormoran Strike dan Robin Elacott. 

Bibliography:


Harry Potter and The Philosopher's Stone, 1997 (JR)
Harry Potter and The Chamber of Secret, 1998 (JR)
Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, 1999 (JR) 
Harry Potter and The Goblet of Fire, 2000 (JR) 
Fantastic Beasts and Where To Find Them, 2001 (JR)
Quidditch Through The Ages, 2002 (JR)
Harry Potter and The Order of Phoenix, 2003 (JR)
Harry Potter and The Half Blood Prince, 2005 (JR) 
Harry Potter and The Deathly Hallows, 2007 (JR)
The Tales Of Beedle The Bard, 2007 (JR)
The Casual Vacancy, 2012 (JR)
The Cuckoo's Calling, 2013 (RG) 
The Silkworm, 2014 (RG)
Career Of Evil, 2015 (RG)



Dapatkan penawaran menarik untuk The Cuckoo's Calling di sini

Monday, October 3, 2016

George R.R. Martin: A Game Of Thrones (Perebutan Takhta)

 

Judul: A Game Of Thrones (Perebutan Takhta)

Genre: Fiksi Fantasi
Pengarang: George R.R. Martin
Penerbit Hak Cipta:(tidak tercantum)
Penerbit Terjemahan: Fantasious, PT. Ufuk Publishing House
Penerjemah: Barokah Ruziati
Penyunting: Lulu Fitri Rahman
Tahun Penerbitan Hak Cipta:1996
Tahun Penerbitan Terjemahan:2015
Halaman:948
Ukuran Buku: 13 x 20,5 cm
ISBN: 978-602-0900-29-2

Rating: 4 (wajib dikoleksi!)

"Ibu-ibu, kurasa melahirkan membuat pikiran kalian kacau. Kalian semua sinting"

Sinopsis:


Inilah negeri tempat matahari terbenam. Nergeri dengan tujuh kerajaan tempat klan-klan besr saling berebut takhta.

Klan Baratheon, dengan rusa jantan bermahkota dengan warna hitam berlatar emas yang menjadi simbol. Semboyan mereka berbunyi Yang Kami Miliki adalah Amarah.

Klan Stark dengan direwolf abu-abu berlatar putih es sebagai simbol dan semboyan Musim Dingin Akan Datang.

Klan Lannister dengan singa emas berlatar merah tua yang angkuh dan semboyan Dengar Raunganku!

Klan Tully yang memilih lambang ikan trout melompat, warna perak berlatar biru dan merah serta semboyan Keluarga, Kewajiban, Kehormatan yang dijunjung tinggi.

Klan Targaryen yang namanya diucap rakyat Tujuh Kerajaan dengan tangan gemetar, berpanji naga berkepala tiga, merah berlatar hitam, dengan semboyan Api dan Darah.

Setiap klan terjun dalam pertempuran besar yang dipenuhi kepala-kepala terpancung, kuda bersimbah darah, dan tombak yang mengoyak rongga dada. Strategi dan tipu daya menjadi senjata utama mereka. Klan mana yang akan tampil sebagai penguasa?

 

Reviu:


A Game Of Thrones, dari mana anda tahu karya fenomenal George Martin ini? Sebagaian besar orang akan menjawab: dari serial TV HBO terpopuler dengan rating tinggi dan banjir penghargaan. Padahal George Martin telah menerbitkan karya ini pada 1996! Saya langsung jatuh cinta hanya dengan membaca sinopsisnya saja. 

Gaya bercerita Martin mengingatkan saya akan alur serial detektif Cormoran Strike dan Robin Elacott milik J.K. Rowling: tidak terburu-buru namun menjelaskan semuanya pada saat yang tepat. Bagi pembaca yang menggemari cerita fantasi, karya Martin ini sangat memanjakan imajinasi.

Sebagaimana yang diungkapkan Martin, "Iblisnya ada pada detail". Martin sangat detail dalam menggambarkan latar dan karakter. Saya merasa terbawa pada sifat tiap-tiap karakter, Cersei Lannister yang ambisius, Eddard Stark yang bijaksana, Robb Stark dan Daenerys Stormborn yang bertumbuh dewasa, dan terutama kesan saya yang begitu mendalam pada Tyrion Lannister dan Walder Frey yang humoris sinis. Ada pula penggambaran sosok pemimpin yang ideal menurut saya: Komandan Garda Malam, Lord Mormont si Beruang Tua. Lihat saja bagaimana cara dia "mengikat" Snow agar tidak kabur lagi pada chapter-chapter terakhir buku.
  
Meski demikian, ada yang kurang dari karya terbitan Fantasious ini: grafis silsilah dan peta! Seandainya ada dua dokumen itu pasti lebih lengkap bacaan saya kali ini. Padahal kalau kita googling ada begitu banyak grafis peta, digital art, sampai pewajahan karakter dari HBO. Peta membantu, digital art keren, pewajahan karakter mmm agak kecewa karena banyak yang tidak sesuai bayangan he2 kecuali untuk Kit Harrington a.k.a. Jon Snow. Bayangan awal saya tentang latar buku ini adalah kawasan Britania Raya, dataran Eropa, menyeberang ke Afrika, dan daerah-daerah perbatasan Asia. Ternyata bukan itu semua dari hasil peta di berbagai situs.

Terlepas dari kritikan beberapa orang yang menuduh George Martin menjiplak sejarah, namun ada berapa orang yang mampu meramu fiksi fantasi menjadi kenyataan dalam bayangan kita? 

Tentang Penulis:


George R.R. Martin menjual kisah pertamanya pada tahun 1971 dan tidak pernah berhenti. Sebagai penulis/produser, dia mengerjakan The Twillight Zone, Beauty and the Beast, dan berbagai fl panjang serta episode pertama dari serial yang tak pernah dibuat. Pada Pertengahan 90-an dia kembali ke prosa dan mulai menggarap A Song of Ice and Fire. Sejak itu dia selalu berada di Tujuh Kerajaan. Dia tinggal di Santa Fe, New mexico, bersama Parris yang cantik. 

Bibliography:


A Song For Lya and Other Stories, 1976
Dying of the Light, 1977 
Sandkings, 1979
The Ice Dragon, 1980 
Windhaven, 1981
Fevre Dream, 1982 
The Armageddon Rag, 1983
Nightflyers, 1985 
Tuf Voyaging, 1986
Wild Cards, 1987 
Jokers Wild, 1987
Aces Abroad, 1988 
Dark Visions (with Stephen Kings & Dan Simmon), 1989
The Pear-Shapped Man, 1991 
A Game of Thrones, 1996
The Hedge Knight, 1998
A Clash of Kings, 1998
Legends, 1998
A Storm of Sword, 2000
Dreamsong: A Retrospective, 2003
The Sworn Swords, 2003
In the House of the Worm, 2005
A Feast For Crows, 2005
The Glass Flowers, 2005
Hunter's run, 2007
A Dance With Dragons, 2011
The Princess and the Queen, 2013
The Wit & Wisdom of Tyrion Lannister, 2013
Rogues, 2014
The Rogue Price, 2014
The World of Ice and Fire, 2014
A Knight of the Seven Kingdoms, 2015
The Wind of Winter
A Dream of Song 
    



Dapatkan penawaran menarik untuk A Game Of Thrones di sini