Friday, June 17, 2016

Luis Miguel Rocha: The Last Pope (Paus Terakhir)

 

Judul: The Last Pope (Paus Terakhir)

Genre: Fiksi Sejarah
Pengarang: Luis Miguel Rocha
Penerbit Hak Cipta: -
Penerbit Terjemahan: PT. Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Fahmy Yamani
Penyunting: -
Tahun Penerbitan Hak Cipta: 2006
Tahun Penerbitan Terjemahan: 2011
Halaman:352
Ukuran Buku: 13 x 20 cm
ISBN: 978-979-22-7275-8

Rating: 3 (bagus, cukup menghibur)

"Semoga Tuhan mengampuni Anda atas apa yang telah Anda lakukan kepada saya (Albino Luciani kepada para kardinal yang memilihnya sebagai Paus pada tanggal 26 Agustus 1978"

Sinopsis:


Vatikan, 1978: Pada tanggal 29 September, dunia dikejutkan kematian mendadak Paus Yohanes Paulus I, yang baru ditasbihkan 33 hari sebelumnya. Pengumuman resmi Vatikan: Bapa Suci wafat karena sebab-sebab yang tak diketahui, "kemungkinan bekaitan dengan serangan jantung". Jasad Paus dibalsem sebelum kurun waktu 24 jam usai, mencegah kemungkinan untuk autopsi.

London, 2006: Jurnalis Sarah Monteiro kembali dari liburan dan menemukan amplop misterius di kotak posnya. Di dalamnya terdapat daftar nama dan pesan bersandi. Pada mulanya Sarah hanya kebingungan, tapi saat penyusup mendobrak masuk rumahnya, dia tahu daftar itu dapat mengancam nyawanya.

Tersedot ke dalam pusaran penuh tipuan, Sarah menyadari isi amplop itu adalah kunci yang dapat mengungkap korupsi yang tak pernah terbayangkan--plot yang menghancurkan bukan hanya penjahat licik dan politisi busuk, melainkan juga para pejabat Gereja, dan bahkan mungkin keluarganya sendiri. Amplop tersebut memunculkan pertanyaan: Apa yang sebenarnya terjadi selama masa jabatan Yohanes Paulus I yang amat singkat? Rencana apa yang digagalkan pada malam bulan September 1978 itu? Siapa yang mendapat keuntungan atas kematian Paus?  

Reviu:


Saya adalah penggemar berat fiksi sejarah. Apalagi jika sejarah itu melibatkan bangunan ikonik atau karya seni lukisan kaliber dunia, misalnya kisah The Girl With The Pearl Earings-nya Tracy Chevalier yang berlatar belakang lukisan terkenal milik Johannes Vermeer. Perasaan ini juga yang saya alami ketika membaca The Last Pope.  Luis Miguel Rocha dengan cerdas meramu fakta sejarah dengan kisah fiksi yang memikat. 

Dengan alur yang melompat-lompat antara kurun waktu akhir 1970-an sampai dengan 2006, Luis Miguel Rocha mampu membangun rasa penasaran dan merangsang otak saya untuk terus berpikir sampai akhir novel. Bagi penggemar teori konspirasi, penggabungan antara fakta dan fiksi bagaikan cahaya lilin yang menyalakan imajinasi liar. Apalagi kisah yang berbalut dogma religius, benar-benar vitamin otak!

Namun sayangnya menjelang akhir cerita terdapat beberapa jalinan yang saya rasa hilang. Ada part-part yang jadi tidak masuk akal. Misalnya saat  tiba-tiba Natalie (teman Sarah) menelepon J.C. tanpa ada penjelasan yang memuaskan. Ini yang mengurangi klimaks cerita bagi saya

Tentang Penulis:


Luis Miguel Rocha adalah penulis, produser, dan penulis skenario berkebangsaan Portugal yang lahir pada 1976 di Porto. 

Bibliography:


The Last Pope; (Paus Terakhir); 2006
The Holy Bullet; 2007



Dapatkan penawaran menarik untuk The Last Pope di sini

No comments:

Post a Comment